boursecharlesfoix – Pertama kali dihuni sekitar tahun 2000 SM, akar budaya Bali sangat dalam. Berikut ini, kami telah merangkum beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang budaya pulau yang dikenal sebagai “Pulau Dewata”.
Pengaruh Hindu
Pengaruh Hindu masuk ke Kepulauan Indonesia sejak abad pertama. Ada dua teori utama tentang kedatangan agama Hindu. Teori pertama adalah bahwa pedagang laut India Selatan membawa agama Hindu bersama mereka. Teori kedua menjelaskan bagaimana bangsawan Indonesia pertama kali memeluk agama dan budaya India, dan segera setelah itu, masyarakat luas mengikuti jejak mereka.
Tari Bali
Bali dikenal mampu membuat orang ternganga dengan tariannya yang dramatis. Tarian rumit ini mengekspresikan cerita drama dengan menggunakan seluruh tubuh. Orang Bali menyukai perpaduan antara keseriusan dan slapstick dan tarian mereka menunjukkan hal ini; seperti pertunjukan vaudeville, penonton bersorak untuk orang baik dan bergidik pada orang jahat. Penari mempelajari seni ini sejak usia dini. Sementara para calon penari diajari menari dengan tangan mereka sebelum mereka bisa berjalan, pelatihan resmi dimulai sejak usia tujuh tahun.
Simak contoh kecil tarian Bali dalam klip di bawah ini:
Tari Bali tidak dapat dipisahkan dari agama. Berdasarkan fungsi keagamaannya, tari tradisional Bali dapat dibagi menjadi tiga kategori:
Tarian Wali
Wali berarti “suci”, tetapi arti harfiah kata tersebut adalah bantén , atau persembahan. Ini merujuk pada hubungan langsung dengan para dewa dan bukan sekadar bentuk hiburan bagi orang Bali, tetapi pertukaran energi formal. Tarian ini dianggap sakral dan harus dilakukan di pelataran dalam pura.
Tari Bebali
Tari Bebali, yang biasanya dipentaskan di pelataran tengah sebuah pura, merupakan pertunjukan seremonial. Tari ini berada di antara tari sakral dan tari sekuler. Tari ini dianggap lebih sebagai hiburan bagi para dewa daripada sebagai sarana kontak langsung.
Balih-balihan (Menonton) Tarian
Tarian ini sering dianggap sekuler dan hanya dilakukan untuk hiburan masyarakat. Tarian ini dilakukan di pelataran luar atau bahkan di luar kuil.
Pencak silat (Seni Bela Diri)
Pencak silat adalah istilah umum untuk seni bela diri asli Indonesia. Pencak silat digunakan oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia selama perjuangan mereka melawan penjajah Belanda. Sayangnya, setelah Indonesia merdeka, silat menjadi kurang populer di kalangan pemuda Indonesia dibandingkan dengan seni bela diri asing seperti karate dan taekwondo.
Pencak silat dipraktikkan tidak hanya untuk pertahanan fisik tetapi juga untuk mencapai tujuan psikologis yang lebih tinggi. Selain menggunakan persenjataan, pencak silat merupakan bentuk pertarungan seluruh tubuh yang menggabungkan serangan. Setiap bagian tubuh dapat diserang dan digunakan untuk menyerang. Selain Pencak silat yang terkait dengan budaya tradisional, beberapa daerah budaya telah mengembangkan aliran mereka sendiri. Aliran pencak silat yang paling terkenal adalah Minang Silek, yang dipraktikkan oleh orang Minangkabau di Sumatera Barat. Bakti Negara adalah aliran pencak silat dari Bali.
Bahasa
Meskipun Bahasa Bali adalah bahasa lokal yang digunakan di Bali, Bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling umum digunakan di sekitar kawasan wisata.
Agama Hindu dan Pengaruhnya
Agama Hindu merupakan batu fondasi bagi hampir setiap aspek budaya pulau ini, tetapi orang harus memahami bagaimana agama Hindu masuk ke Bali pada awalnya.
Pengaruh Hindu telah masuk ke Kepulauan Indonesia sejak abad pertama. Ada dua teori utama yang saling bersaing karena kurangnya catatan tertulis yang dapat dijadikan acuan oleh para sejarawan:
- Para pedagang dari Laut India Selatan membawa serta kepercayaan tersebut dan perlahan-lahan berhasil memikat hati masyarakat Bali (dan Jawa pada saat itu, meskipun Jawa sekarang sudah menjadi wilayah Islam)
- Keluarga kerajaan Indonesia menyambut baik agama dan budaya India, dan merekalah yang pertama kali mengadopsi ide-ide spiritual tersebut dan diikuti oleh masyarakat luas.
Kepulauan Indonesia mengadopsi gagasan Hindu dan Buddha, memadukannya dengan agama rakyat asli dan kepercayaan Animisme yang sudah ada sebelumnya. Meskipun Bali merupakan bagian dari Indonesia yang merdeka, masih ada beberapa keluarga kerajaan di pulau tersebut, tetapi mereka tidak memiliki peran formal dalam memerintah Bali dan hanya berfungsi sebagai upacara. Panduan tentang Agama di Bali ini membantu Anda memahami budaya Bali secara mendalam!
Terdapat lebih dari 20.000 Pura Hindu di Bali , yang dikenal sebagai “pura” dalam bahasa Bali – masing-masing memiliki fungsi dan ritual khusus untuk tahun kalender Bali yang terdiri dari 250 hari. Berbagai jenis Pura di Bali disusun berdasarkan ranah fisik dan spiritual Hindu Bali – dari Pura Tirta “pura air” untuk ritual pembersihan hingga Pura Segara “pura laut” yang terletak di tepi laut untuk menenangkan Dewa dan Dewi laut.
Di Bali, terdapat pula pura desa dan pura keluarga yang merupakan bagian penting dari budaya dan tradisi Bali. Ada tempat bagi masyarakat untuk berkumpul dan menikmati perayaan di pura. Semua pura menyelenggarakan upacara rutin untuk menghormati dewa-dewi di setiap tahap kehidupan.
Beberapa pura terbaik di Bali adalah:
- Pura Lempuyang
- Pura Tanah Lot
- Pura Ulun Danu Beratan
- Goa Gajah
- Pura Tirta Empul
- Pura Besakih
- Pura Saraswati
Pengunjung hanya diizinkan memasuki bagian tertentu dari pura jika mereka berpakaian pantas (dengan sarung) dan berperilaku sopan. Namun, area tengah (Tempat Suci Bagian Dalam) dari beberapa pura suci hanya diperuntukkan untuk kegiatan keagamaan dan tidak boleh dimasuki oleh semua pengunjung.